EFEK PLACEBO : PANDANGAN UMUM RASIONALIS TERHADAP PENGOBATAN ALTERNATIIF

Rekan rekan IRiS memiliki banyak artikel dan hasil penelitian mengenai banyak Pengobatan Alternatif. Tulisan ini merupakan pengantar dasar berisi pengetahuan umum dan alasan kenapa kita banyak mengkritisi pengobatan alternatif.
Ada alasan kenapa IRiS sangat mengkritisi berbagai jenis obat dan Pengobatan Alternatif yang banyak beredar di masyarakat. Mulai dari obat obat MLM yang banyak melibatkan istilah istilah ilmiah, praktek praktek pengobatan kuno semacam akupuntur, hingga pengobatan supranatural seperti batu Ponari. Kami menghadirkan informasi sebagai pembanding dari segi ilmiah. Kami mengingatkan bahwa ada alasan kenapa pengobatan pengobatan itu disebut sebagai pengobatan alternatif, yang sesuai namanya, seharusnya berfungsi sebagai alternatif bukan sebagai pengobatan utama yang diandalkan ketika sakit terjadi.
Bahaya Pengobatan Alternatif
Pengobatan alternatif dinamakan sebagai alternatif karena tidak didasarkan oleh hasil penelitian medis yang valid dan teruji. Oleh karena itu hasilnya sering tidak konsisten, tidak terukur serta tidak bisa dipertanggungjawabkan karena tidak memiliki standar. Jika seseorang mengalami sakit perut karena iritasi lambung dan tidak sembuh setelah meminum air ponari, maka hasil ini tidak bisa diklaim kembali ke ponari.
Pengobatan alternatif menjadi berbahaya jika kemudian ada sebagian masyarakat yang menjadikannya sebagai pengobatan prioritas saat mengalami penyakit, dan menjadikannya sebagai satu-satunya acuan oleh pasien dan mengabaikan pengobatan klinis. Banyak penyakit seperti gagal ginjal, kangker, atau patah tulang yang jelas sangat berbahaya jika tidak mendapatkan perawatan medis dan hanya bersandar pada pengobatan alternatif.
Bagaimana dengan ribuan/jutaan pasien yang mengaku sembuh atau lebih baik jika pengobatan tersebut memang tidak memiliki manfaat? Kami menjelaskan hal tersebut dalam dua  yakni fluktuasi penyakit dan efek placebo.
Efek Fluktuasi rasa sakit
Seperti kita ketahui rasa sakit bisa kadang hilang dan muncul mengikuti jangka waktu tertentu. Saat kita migren, kadang rasa sakit bisa menjadi sangat hebat, berlangsung sekian lama, dan berkurang/menghilang dengan sendirinya untuk kemudian suatu saat kembali lagi. Sering juga rasa sakit kita sudah jauh berkurang saat kita sampai di rumah sakit sebelum mendapatkan pengobatan apapun. Ini murni merupakan efek fluktuasi rasa sakit. Fluktuasi ini sangat tergantung pada tingkat penyakit, daya tahan tubuh, faktor psikologis dan faktor faktor yang lain. Dalam kondisi seperti ini, bisa kita bayangkan apa yang terjadi ketika kita mendapatkan treatment tertentu dan secara kebetulan rasa sakitnya berkurang? Sifat superstisi manusia yang gemar menebak sebab akibat akan mengasosiasikan kesembuhan (sementara) itu sebagai efek dari sebuah ‘obat’ atau treatment yang baru saja dilakukan. Jika dalam masa itu kita minum teh hijau, misalnya, maka kita akan berasumsi teh hijau dapat meredakan migren. Ini juga berlaku dengan banyak sekali hal hal yang sering dianggap sebagai obat.
Efek Placebo
Efek placebo lebih dikenal sebagai ‘efek sugesti’ yang dalam kedokteran disebut sebagai pengobatan placebo.  Efek placebo didefinisikan sebagai perubahan kesehatan yang terukur, atau perasaan lebih baik pasien yang tidak diatributkan ke pengobatan atau perlakuan medis. Dalam penjabarannya, terapi ‘palsu’ atau ‘operasi palsu’ dapat dikategorikan sebagai placebo.
Dalam pengobatan ilmiah modern sering ditemukan pasien yang memiliki jenis penyakit yang seharusnya tidak perlu mendapatkan perawatan apapun. Ada beberapa kasus termasuk patah tulang ringan yang akan sembuh dengan istirahat yang cukup tanpa perlu operasi. Namun, pasien yang secara psikologis mempercayai dirinya tidak akan sembuh sebelum mendapatkan treatment khusus seperi operasi, obat atau suntikan tertentu, hal ini memaksa dokter memberikan operasi ‘palsu’ atau obat palsu (yang sesungguhnya hanya antibiotik, vitamin, atau bahkan permen) untuk memberikan ketenangan psikologis pada pasien.
H.K Beecher dalam bukunya berjudul The Power of Placebo (1955), mengungkap studinya yang mengevaluasi 15 kasus klinis dengan jenis dan tingkat penyakit yang berbeda melibatkan 1.082 pasien, sebanyak 35% mengaku mengalami kesembuhan atau perbaikan kondisi drastis sementara mereka hanya mendapatkan treatment placebo. Treatment placebo ini sering dilakukan dokter untuk menghindari dan mengurangi masuknya zat zat kimia obat yang tidak diperlukan oleh tubuh pasien. Dalam banyak kasus cedera lutut J. Bruce Moseley beranggapan bahwa operasi tidak diperlukan dalam kasus kasus tersebut namun semua pasien beranggapan bahwa mereka tidak akan sembuh sebelum operasi. J. Bruce Moseley menjalankan operasi palsu atau operasi placebo dalam setiap 6 dari 8 kasus cedera lutut dan hampir semuanya menyatakan diri sembuh.
Ini menunjukkan bahwa dalam beberapa kasus penyakit sebenarnya memang dapat disembuhkan oleh ‘sugesti’ agar pasien menganggap penyakit tersebut sudah hilang atau berada dalam proses penyembuhan.  Keberadaan efek placebo dan efek fluktuasi penyakit menjelaskan bahwa dalam beberapa kasus penyakit yang sembuh oleh pengobatan alternatif, tidak terbukti disebabkan oleh pengobatan tersebut, namun ada alternatif penjelasan.
Dalam banyak kasus pengobatan alternatif yang dibahas oleh IRiS disebutkan bahwa pengobatan tersebut telah terbukti secara klinis tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam pengujian yang terkendali dan terukur. Ini didapatkan dari penelitian literatur dari jurnal jurnal penelitian ilmiah yang telah banyak dilakukan oleh para ilmuwan yang berkompeten di bidangnya.
Akhirnya, kami mencoba menawarkan informasi sebagai pembanding dari klaim klaim kesehatan Bombasstis yang sering disampaikan secara masiv oleh para ‘pengusaha’ pengobatan alternatif atau obat obatan alternatif.
VirKill
On behalf of
Indonesian Rationalist Society (IRiS)
Referensi:
Caroll, Robert Todd, 2003 “The Skeptic Dictionary”, John Wiley & Son, New Jersey.
Bausell, R. Barker. (2007).       Snake Oil Science: The Truth about Complementary and Alternative Medicine  Oxford.
Dodes, John E. (1997). The Mysterious Placebo. Skeptical Inquirer.

0 Komentar

Silahkan beri komentar dengan bijak dan sesuai dengan topik artikel, karena semua komentar akan saya moderasi terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Thanks :)

Salam Damai

Banner Iklan Sariksa
Banner Iklan Sariksa
Banner Iklan Sariksa